
Terkait imigrasi, dia juga berjanji akan menutup pintu perbatasan dan kalau bisa keluar dari Uni Eropa agar tidak perlu menerima kedatangan para imigran Muslim tersebut. “Uni Eropa membuat kita tidak memiliki kebebasan untuk memutuskan sendiri kebijakan soal pengungsi dan pencari suaka. Itulah pentingnya keluar dari UE,” tukasnya, seperti disunting Express, Sabtu (27/8/2016). Tidak berhenti sampai di situ. Wilders juga meyakinkan publik bahwa di masa pemerintahannya kelak, semua sekolah Islam dan pusat pencari suaka (asylum centers) akan ditutup. “Kita tidak bisa lagi menampung para pengungsi dari Suriah dan Irak. Saya tidak memiliki masalah dengan orang-orang Slovakia dan Lithuania, tetapi saya menolak kedatangan pengungsi dari negara Islam,” tambahnya. Lebih lanjut, dia setuju dengan kebijakan yang sedang dicanangkan di Prancis. Aturan yang dimaksud ialah melarang perempuan Muslim mengenakan cadar, jilbab apalagi burqa dan burkini di tempat umum. Seruan bernada islamophobia itu telah dikumandangkannya sejak Maret tahun ini. Meski begitu, dia tetap berada di urutan teratas dalam setiap jajak pendapat elektabilitas sebagai calon PM Belanda menggantikan Mark Rutte.
Baca juga : Sandiaga Uno Minta Maaf Soal Celana yang Menonjol Saat Dia Blusukan
Baca juga : Kisah Nama Mukidi yang Lagi Heboh Jadi Bahan Candaan dan Viral
Source : News.okezone.com
EmoticonEmoticon